Star In The Sky

I just saw you
Beyond the course of time
A room that we once shared
But my memory's a haze
Forgetting what was said

I gently held out my hand
And in that perfect moment
You disappeared
I lost you over again

In a shallow sleep I dreamt I was seeing you
Just how I remembered
Brimming with tenderness
And somewhere in the calm
A feeling that nothing had ever changed
Your presence close besides me till I wake

I just saw you
A moment far too brief
Before the daylight came
But my heart is beating fast
Perhaps we'll meet again

In a shallow sleep I dreamt I was seeing you
Just how I remembered
Brimming with tenderness
And somewhere in the calm
A feeling that nothing had ever changed
Your presence close besides me till I wake

I see you until I wake from a shallow sleep

An artist without a brush
Can't pain upon the canvas
Without you here
There is no colour
A colourless landscape

In a shallow sleep I dreamt I was seeing you
Just how I remembered
Brimming with tenderness
And somewhere in the calm
A feeling that nothing had ever changed
Your presence close besides me till I wake

I see you
Shallow sleep

nb: I love this song till dead ;) xoxo
Read More …

Akhir - akhir ini gue lagi banyak cerita sama temen - temen gue. Yah secara kuliah kita kan beda - beda. Jadi ya gue baru tau banyak kabar - kabar baru, dan juga tentu gue berbagi cerita juga. Yang gue pengen bilang lewat tulisan ini adalah, life is unpredictable, rite? Gue aja bener - bener ngga nyangka hidup gue kaya gini. Hehe. Bener - bener hidup tuh kayak roda. Ngga ada yang tau ke depannya gimana. Dalam waktu singkat aja banyak banget yang terjadi. Apalagi gue abis baca (ulang) novel Ika Natassa yang judulnya "Divortiare". I think it's damn great novel. Tentang cewe yang seorang bankir sukses yang uda jadi janda pada usianya yang ke 27. Mantan suaminya adalah dokter bedah jantung ternama. Kegagalan perkawinan mereka ini ya dikarenakan pekerjaan mereka itu. Yang bankir, kerjaannya keliling kota terus ngunjungin nasabah2. Yang dokter bedah, uda kaya tinggal di rumah sakit, sampe weekend juga tetep suka ada operasi. Si cewe yg bernama Alexandra ini akhirnya sampai ke tahap dimana ia cuma bisa membenci, karena dia sadar orang yang paling dia cintai adalah orang yang juga paling menyakitinya. Jadi kalau dia boleh memilih, dia memilih untuk membenci. Ceritanya bagus bgt, so reality. Kata - kata yang paling gue suka (favorit gue sama sahabat gue Widya) : "Our scar has a way to remind us that the past is real." This novel is really recommended for you guys ;)

Gara - gara novel ini juga, gue juga jadi kepikiran masa depan gue, secara si cowo yang namanya Beno di novel itu profesinya dokter bedah jantung. Sebagai cewe, tentunya profesi dokter ngga gampang. Karena kita juga punya hal penting lain yang namanya keluarga. Makanya gue juga masih mikir - mikir mau spesialis apa. Calon - calonnya :

  1. Spesialis Obsteric dan Gynecology Secara nyokap gue bidan, pengen banget anaknya jadi obgyn, dan gue juga suka pelajaran reproduksi :), tapi sayangnya obgyn ini agak berat kerjaannya, bakal bikin sibuk banget, makanya kebanyakan cowo)
  2. Spesialis Kulit dan Kelamin (kalo ada kulit doang, ngga pake kelamin, gue mau banget. Hahaha. Hmm ngga tau kenapa gue tertarik banget aja, mungkin karena gue sempet jadi salah satu pasien dokter kulit juga. Haha. Yang jelas mungkin gue akan terjun ke kosmetik kalau jadi. It will be very nice3.
  3. Spesialis Bedah (bisa oncology, jantung, dll. Gue akan sangat bahagia kalo tangan gue ini bisa menyelamatkan orang dari kematian. Akan jadi hal yang sangat menyenangkan :) tapi lagi - lagi, pekerjaan ini akan sangat menyita waktu)
  4. Spesialis Anak (karena gue sangat suka sekali sama yang namanya anak - anak :) okay, dont call me pedophil. Haha. I mean, gue bener - bener suka sama anak kecil. Gemes banget. Akan sangat menyenangkan bisa membantu mereka, kerja bareng mereka. Tapi ya gitu, gue akan sangat terbatas karena bekerja hanya pada anak - anak)

Yah seiring waktu, nanti gue akan bisa memutuskan mau jadi spesialis apa. Dokter umum aja belum. Hehe. Tapi gue sebenernya pengen banget cepet - cepet mutusin mau jadi spesialis apa. Soalnya gue dari dulu orangnya futuristik, kalo mikir selalu jauh ke depan. Gue selalu mikirin cita - cita gue jauh - jauh hari, gue selalu punya tujuan dalam hidup ini. Supaya gue fokus, tetep semangat meraih cita - cita. Gue paling ngga mau hidup ngawang - ngawang ngga jelas. Makanya semoga aja gue cepet bisa mutusin yang terbaik :) Amiin. Yaampun ini gue nulis bener - bener random aja nih apa yang lagi gue pikirin :p thanks God for everything. xoxo
Read More …