Star In The Sky

Langit pun diam sejenak
Memberi waktu pada bintang
Untuk memahami semua keindahan ini
Memberi ruang pada bintang
Untuk terus berpendar dan melebur
Menjadi cahaya tak berujung

Berikan satu waktu
Untuk memahami ini semua
Untuk merenungi kepingan ini
Bahwa terang tak akan ada tanpa gelap
Read More …

Read More …

Sukses. Sukses berarti berhasil. Berhasil mencapai sesuatu. Sukses dunia akhirat. Tentu itu impian semua orang. Namun apakah sebenarnya makna sukses? Apa makna kehidupan kita? Di umur - umur 20 something sepertiku (yeah, admit it, yu haha), pasti kita sedang mencari makna hidup, dan memperjelas tujuan hidup. Dengan mengetahui makna dan tujuan hidup, kita bisa menentukan langkah demi langkah ke depannya. Sementara itu, kita juga mencari kebahagiaan. Atau mungkin dengan sukses kita berharap mendapatkan kebahagiaan?

Apakah ada orang sukses yang tidak bahagia? Apakah ada orang bahagia yang tidak sukses? Mungkin kita beberapa kali mendengar ada orang yang sukses mencapai segala sesuatunya, tapi di dalam lubuk hatinya dia tidak merasa bahagia. Ada juga yang merasa hidupnya bahagia, namun dia tidak mencapai kesuksesan. Jadi apa yang salah?

Mungkin yang salah adalah bagaimana kita mendefinisikan kata sukses dan bahagia itu sendiri. Bahwa sebenarnya mencapai kesuksesan berarti mencapai kebahagiaan. Bahwa sebenarnya mencapai kebahagiaan berarti mencapai kesuksesan. Dan bahwasanya makna sukses dan bahagia itu berbeda - beda pada diri setiap orang. Dan sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita tentukan makna sukses dan bahagia pada diri kita seperti apa.

Mungkin sekarang ini banyak teman - teman kita yang sudah sukses, atau sedang berusaha mencapai kesuksesan itu. Seperti di umurku sekarang ini. Banyak teman yang sedang menuntut ilmu di luar negeri. Ada juga yang sedang melanjutkan studinya di dalam negeri. Bahkan beberapa di antara mereka sudah menyelesaikan studi masternya. Ada juga yang sedang meniti karir di perusahaan, bahkan membangun perusahaan atau usaha sendiri. Iri? Tentu. Dapat melanjutkan studi di luar negeri merupakan salah satu mimpiku sejak dulu. Melihat teman satu persatu berangkat ke luar negeri untuk melanjutkan studi mengingatkanku pada mimpi itu. Mimpi yang tenggelam oleh hal - hal lain yang mengisi pikiranku. 

Tapi kemudian, aku bertanya pada diriku sendiri. Apakah dengan melanjutkan studi di luar negeri aku menjadi bahagia? Apa alasanku melanjutkan studi di luar negeri? Pikiranku kembali ke awal saat aku memutuskan untuk mengambil jalan ini. Menjadi dokter. Apa alasanku menjadi dokter? Dengan menjadi dokter, aku berharap dapat memberikan manfaat untuk sesama. Itu yang menjadikanku bahagia. Itu yang menjadikan hatiku damai. Aku memang bukan presiden yang dapat memberikan manfaat kepada seluruh warga di negaranya. Karena itu, aku berharap dengan hal - hal kecil yang dapat kulakukan dalam pekerjaanku sehari - hari ini, aku dapat memberikan manfaat. Maka, aku pun berpikir, kalau suatu saat aku sudah memutuskan mantap untuk melanjutkan studi di luar negeri (atau dalam negeri), itu karena memang aku ingin menuntut ilmu yang sesuai dengan yang aku inginkan, dan selanjutnya ilmu itu juga untuk memberikan manfaat untuk orang lain. Bukan hanya prestige, bukan hanya gelar, bukan hanya latah, atau hanya sekedar mimpi. Dan tentunya Allah sudah menentukan waktu yang tepat untuk masing - masing orang. Semua akan indah pada waktunya. Jangan tergesa - gesa, jangan terlalu santai. Selalu bersiap - siap hingga saat itu tiba. Melihat ke atas itu penting, tapi jangan lupa bahwa penting juga untuk tetap melihat ke bawah. Kembali ke kata awal. Sukses = bahagia. Tapi jangan lupa juga untuk memperluas definisi bahagia kita. Jangan lupa untuk melibatkan hati dalam mendefinisikan bahagia kita. Bahwa bahagia tidak melulu soal materi. Hanya kita yang mengerti ketika kita sudah mencapai kata bahagia. Tanyakan hati nurani. Papa pernah mengatakan kepadaku bahwa setiap orang diberikan hati nurani yang tidak pernah salah. Yang banyak membuat kita tidak dapat mendengar hati nurani adalah stimulus - stimulus eksternal, seperti noda hitam mengotori kain putih yang bersih. Maka ada baiknya kita meluangkan waktu dan pikiran untuk kembali mendengarkan hati nurani. Ketika mendapatkan makna bahagia yang sesungguhnya, yang sesuai hati nurani, maka insya Allah kita akan mendapatkan bahwa kebahagiaan sejalan dengan kesuksesan.

Semoga kita semua senantiasa diberikan kebahagiaan dan kesuksesan oleh Allah. Baik di dunia, maupun di akhirat. Aamiin :)
Read More …

Read More …

Read More …

Seorang pasien laki - laki berusia 35 tahun datang dengan keluhan sulit membuka mulut dan perutnya terasa kaku. Melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan lainnya, diduga pasien terinfeksi tetanus, dengan riwayat 1 minggu sebelumnya tertusuk beling kaca di kakinya. Saat masuk ICU, bapak ini masih bisa mengobrol denganku walaupun otot rahangnya sudah mulai kaku atau disebut juga mengalami spasme. Beberapa jam kemudian, tiba - tiba si bapak apneu (henti nafas) dan nadinya sudah tidak teraba. Sepertinya infeksi tetanusnya sudah menyebar ke organ lain yaitu jantung sehingga  terjadi gangguan irama jantung, dan menyebar ke saluran pernafasan sehingga terjadi kaku atau spasme pada larynxnya. Setelah melakukan resusitasi jantung paru, rupanya Allah menyayangi bapak itu sehingga memanggil bapak itu lebih cepat ke sisiNya. Istrinya spontan menangis kencang. Tidak menyangka bahwa suaminya akan pergi secepat itu. Luka akibat tertusuk beling yang tidak ditangani dengan baik berkembang menjadi media yang baik untuk masuknya infeksi tetanus yang ternyata mengancam jiwa bapaknya. Sudah cukup sering berhadapan dengan kematian tidak membuatku lantas terbiasa menyampaikan berita buruk tersebut kepada keluarga pasien. Lidah selalu terasa kelu. Badan lemas. Dan rasanya sangat berat untuk menyampaikannya. Begitu juga yang terjadi pada seorang pasien wanita berusia 60 tahun yang didiagnosis gagal jantung. Pagi hari nya seperti biasa, aku mem-follow up semua pasien, memeriksa keadaannya masing - masing, salah satunya memeriksa si ibu ini. Saat diperiksa ibu ini seperti biasa masih bisa mengobrol denganku. Beliau berkata bahwa sesaknya sudah membaik. Tekanan darahnya pun membaik. Beberapa jam kemudian, tiba - tiba beliau tidak sadarkan diri dan ternyata mengalami cardiac arrest (henti jantung) karena gangguan irama jantung secara tiba - tiba. Sebelumnya memang sudah ada riwayat gangguan irama jantung. Keluarga pasien langsung histeris, tidak menyangka pasien akan meninggal di saat keadaannya tampak mulai membaik. Pada kasus lain, seorang pasien kecelakaan dengan perdarahan otak yang cukup parah, ternyata masih diberi kesempatan untuk melanjutkan hidupnya oleh Allah. Kondisi tubuhnya perlahan membaik, walaupun sebelumnya terjadi penurunan kesadaran yang cukup berat.

Hal - hal ini mengingatkanku bahwa kita semua hanya bisa berusaha yang terbaik di dunia ini. Dokter hanya manusia. Allah-lah Maha Penentu semua keputusan. Kalau Allah menghendaki, apa pun dapat terjadi. Meski itu hal paling irrasional sekalipun. Manusia tidak boleh berhenti berusaha. Tapi ketika sudah mencapai batas maksimal kemampuan kita, ikhlaskan, serahkan semuanya pada Allah. Jangan menganggap diri kita paling benar atau malah selalu menyalahkan diri sendiri di saat sudah melakukan yang terbaik. Manfaatkan waktu yang ada, karena bisa jadi waktu yang kita sia - siakan sekarang adalah detik - detik yang dibutuhkan orang lain untuk sekedar dapat melihat anaknya datang dari jauh sebelum kematian menjemputnya. Namun begitulah sifat waktu, tidak dapat dibagikan antara satu orang dengan yang lainnya, dan berjalan terus tanpa pernah kembali. Bismillah, semoga kita bisa menjadi orang yang senantiasa menghargai salah satu anugerah terbesar yang diberikan Tuhan. Waktu.
Read More …

Read More …

pic courtesy of Parkway Cancer Centre
Kanker serviks. Mungkin kita sering mendengar tentang penyakit ini. Dari namanya saja kanker, pasti di kepala kita langsung terngiang satu kata, berbahaya. Namun apa sebenarnya kanker serviks itu? Kanker serviks adalah kanker yang menyerang serviks atau mulut rahim. Kanker serviks menempati posisi ke-2 kanker terbanyak yang menyerang wanita di negara - negara berkembang dan posisi ke-3 di dunia. Kanker serviks ini menyerang wanita - wanita di usia reproduktif, terutama yang telah melakukan hubungan seksual.

Apa penyebab terjadinya kanker serviks?
Menurut penelitian, pada 95% kanker serviks terdapat infeksi Human Papiloma Virus (HPV). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa infeksi HPV memegang peranan penting dalam terjadinya kanker serviks. HPV sendiri memiliki lebih dari100 tipe, dan hanya beberapa tipe saja yang berisiko tinggi menyebabkan kanker serviks, dengan penyebab terbanyak disebabkan oleh tipe 16 (paling banyak) dan 18. Infeksi HPV ini dapat ditularkan melalui kontak dengan bagian yang terinfeksi, sehingga biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Sebelum menjadi kanker, sel - sel yang terinfeksi oleh HPV akan mengalami perubahan menjadi lesi "pre-kanker". Dan hanya sebagian kecil wanita dengan sel "pre-kanker" yang akan mengalami kanker serviks. Infeksi HPV kecil sekali kemungkinannya berdiri sendiri menjadi penyebab terjadinya kanker serviks, Perkembangannya menjadi kanker serviks dipengaruhi oleh faktor - faktor lain, seperti  status gizi yang buruk, kondisi daya tahan tubuh yang rendah (contoh: terkena infeksi HIV atau konsumsi obat - obat yang menekan sistem imun dalam jangka waktu yang lama), infeksi genital lainnya, faktor genetik, dan merokok. Selain itu terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan seorang wanita berisiko lebih tinggi mengidap kanker serviks dibandingkan wanita lainnya, yaitu melakukan hubungan seksual di usia yang sangat muda, suka berganti - ganti pasangan seksual, atau berhubungan seksual dengan pasangan yang berhubungan dengan banyak orang lainnya.

Apa saja gejala - gejala yang timbul akibat kanker serviks?
Beberapa gejala yang biasanya timbul adalah perdarahan yang banyak dari kemaluan (biasanya setelah berhubungan), keputihan yang banyak dan berbau, rasa tidak nyaman di daerah vagina, dan nyeri saat buang air kecil. Gejala lainnya yaitu gejala khas kanker, yaitu penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan drastis dalam waktu yang singkat. Bila sudah menyebar ke organ - organ lain seperti kandung kemih, rektum, tulang, dan paru - paru, dapat timbul gejala gangguan fungsi pada organ tersebut.

Bagaimana pengobatan untuk mengobati kanker serviks?
Jenis terapi pengobatan yang dilakukan bergantung pada luasnya penyakit. Dapat dilakukan terapi pembedahan saja bila penyakit masih belum luas atau belum menyebar, radioterapi atau kemoterapi bila kanker sudah menyebar luas, atau dapat juga dilakukan kombinasi antara pembedahan, kemoterapi, dan radiasi.

Bagaimana cara mencegah terjadinya kanker serviks?
Cara mencegah yang paling mudah tentunya dengan menjauhi faktor - faktor risikonya. Selain itu, terdapat skrinning dan deteksi dini sebagai upaya pencegahan kanker serviks. Melalui skrinning, kita dapat menemukan penyakit ini pada pasien - pasien yang tidak bergejala. Sementara melalui deteksi dini, kita berupaya menemukan penyakit ini dalam stadium yang lebih awal, sehingga lebih mudah untuk diobati. Dengan skrinning, sebagian besar kanker serviks dapat dicegah, yaitu dengan menemukan sel - sel "pre-kanker" sebelum mengalami perubahan menjadi kanker. Itulah pentingnya skrinning dan deteksi dini.
Sebagian besar pedoman skrinning merekomendasikan tes pap smear untuk seluruh wanita yang sudah melakukan hubungan seksual setiap 3 tahun, walaupun bervariasi antara 1 - 5 tahun. Pemerintah Indonesia sendiri mentargetkan minimal 80% perempuan usia 30-50 tahun melakukan deteksi dini setiap 5 tahun. Beberapa metode skrinning yang dapat dilakukan adalah dengan tes pap smear, servikografi, pemeriksaan DNA HPV, kolposkopi, pemeriksaan inspeksi visual dengan asam asetat (cuka) 3% (tes IVA), dll.  Dengan pap smear, dokter atau tenaga medis akan mengambil apusan sel - sel pada serviks untuk dilakukan pemeriksaan secara mikroskopis. Sementara metode IVA merupakan metode yang paling sederhana, murah, nyaman, dan praktis. Praktis karena dapat dilakukan tanpa fasilitas laboratorium dan hasilnya dapat langsung terlihat. Skrinning ini sangat mudah dilakukan dan terutama dianjurkan untuk wanita - wanita dengan faktor risiko mengidap kanker serviks.
Bagaimana dengan vaksin HPV? Apakah dapat mencegah terjadinya kanker serviks? Saat ini memang sedang berkembang vaksinasi HPV. Menurut penelitian CDC, vaksin terbaru yang dipatenkan terbukti efektif dalam mencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18, juga tipe 6 dan 11. Vaksinasi HPV ini dapat diberikan pada usia 10 - 55 tahun. Pada usia 26 - 55 tahun atau pada orang yang sudah melakukan aktivitas seksual, vaksinasi dapat diberikan setelah hasil tes pap smear (-) atau IVA (-). Vaksin diberikan sebanyak 3 suntikan, yaitu pada bulan pertama, 1 - 2 bulan berikutnya, dan 6 bulan setelah penyuntikan pertama. Yang perlu diingat bahwa vaksin ini terbukti efektif dalam mencegah, bukan mengobati. Efektifitasnya berkurang bila diberikan pada orang yang pernah terinfeksi HPV atau sudah memiliki lesi pra-kanker.  

Jadi, jangan malu memeriksakan diri kamu bila memiliki gejala - gejala seperti yang telah disebutkan dan melakukan skrinning serta deteksi dini, terutama bagi yang memiliki faktor risiko lebih tinggi untuk mengidap kanker serviks. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati :) 

Read More …

Oke, sudah lama aku tidak menulis di blog ini. Hehe. Padahal di post sebelumnya, aku janji akan membuat beberapa perubahan di blog ini. Yang berakhir hanya dengan merubah header saja. Hahaha. Tapi aku akan berusaha menepati janjiku. Sebelumnya aku mau bercerita beberapa hal yang rerjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Aku menunda internship alias magang yang seharusnya berangkat pada bulan November menjadi berangkat awal April. Untuk alasannya, rasanya terlalu panjang untuk diceritakan. Haha. Masa - masa menunggu internship ini aku isi dengan mengajar di FK Unpad dan jaga klinik. Ya, akhirnya aku mendapat kesempatan untuk mengajar, salah satu hal dari dulu selalu aku ingin lakukan. Entah kenapa selalu senang rasanya bisa berbagi apa yang kita miliki. Aku mendapat kesempatan untuk mengajar program skills lab tahun 3. Di sini aku juga belajar banyak. Kembali menggali ilmu yang sebelumnya sudah dipelajari, belajar bagaimana mengajar dengan baik, dan belajar mendemokan dengan baik hal yang akan diajarkan sehingga teman - teman dapat memahami dengan baik. Di sini aku juga jadi memahami bagaimana setiap orang memiliki cara belajar dan proses memahami yang berbeda - beda. Maka tugas dari setiap orang lah untuk memahami cara belajarnya masing - masing dengan baik sehingga bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Saat mengajar ini juga aku bertemu dengan teman - teman tahun 3 yang menyenangkan dan sebagian besar bersemangat saat belajar. See you on top, guys :)

Sekarang aku sedang menjalani internship di Cirebon bersama 13 teman. Kami bertugas di RST Ciremai selama 8 bulan dan di Puskesmas Larangan selama 4 bulan. Setiap hari penuh pembelajaran dan banyak membuka pikiranku. Aku harap ini semua bisa membentuk diriku menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Aku juga akan mulai menulis tentang kesehatan. Terinspirasi dari kalimat yang pernah aku baca, lupa entah dari mana, "menulis yang diketahui untuk tahu lebih banyak." Semoga tetap bisa konsisten menulis dan tidak hanya sekedar wacana. Hehehe :p 
Read More …